Inspirasi

Jenis Beras Yang Biasa Digunakan Di Indonesia

Jenis beras yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia yaitu beras putih. Selain beras putih, masih ada beberapa jenis beras lainnya seperti misalnya beras merah, beras coklat, beras hitam, dan beras basmati. Masing-masing memiliki warna, rasa, dan nilai gizi yang berbeda. Beberapa jenis beras kaya akan nutrisi dan senyawa tanaman yang berguna bagi kesehatan, sedangkan yang lainnya memiliki kandungan gizi yang sedikit.  Beras putih dinilai mempunyai kandungan nutrisi yang tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan jenis beras lainnya. Tanpa perlu berlama-lama lagi, yuk kita bahas satu persatu jenis-jenis beras yang biasa digunakan di Indonesia. 

Jenis Beras

1. Beras Putih

Jenis beras pertama yang biasa digunakan oleh hampir semua masyarakat di Indonesia yaitu beras putih. Beras putih tumbuh berbiji panjang, sedang, dan pendek. Sebelum proses tanam dimulai, sekam, dedak, dan kuman disingkirkan terlebih dahulu dari beras putih baru kemudian dilanjutkan ke proses selanjutnya yaitu penggilingan. Kedua hal tersebut yang menjadikan beras putih memiliki tekstur yang empuk dan masa penyimpanan yang lama. Namun, karena semua proses tersebut beras putih kehilangan banyak kandungan nutrisi 

2. Beras Merah

Beras merah atau disebut juga red rice merupakan beras yang memiliki bulir yang panjang yang secara luas dikembangkan di negara Thailand. Beras merah juga sering dijadikan sebagai menu sehat atau nasi diet karena beras merah mempunyai kandungan serat dan juga protein yang jauh lebih banyak dibandingkan beras putih. Mengapa demikian? Karena beras merah dikonsumsi bersama dengan sekamnya tidak seperti beras putih. Selain kaya akan serat dan protein, mengkonsumsi beras merah atau nasi merah juga bisa membuat kita merasa kenyang lebih lama sehingga banyak orang yang menjadikan nasi merah sebagai penunjang program diet mereka. Tidak sampai disitu, beras merah juga dipercaya mempunyai kandungan antioksidan untuk menangkal radikal bebas yang baik untuk tubuh

Baca juga: Cara Memasak Beras Merah Yang Benar, Dijamin Pulen Dan Tidak Keras

3. Beras Coklat

Beras coklat secara luas ditanam di negara-negara Asia diantaranya India, Thailand, dan Bangladesh. Beras coklat memiliki rasa yang mirip kacang-kacangan dan tekstur yang lebih kokoh jika dibandingkan dengan beras putih. Sama seperti beras merah, beras coklat juga mempunyai bulir yang panjang dengan kandungan serat, vitamin, dan mineral di dalamnya yang tentunya lebih tinggi dari beras putih. Beras coklat juga cocok dikonsumsi bagi kamu yang sedang menjalankan program diet. Berbeda dengan beras putih, beras coklat mempunyai lapisan kulit yang mengandung banyak nutrisi seperti antioksidan flavonoid apigenin, quercetin, dan luteolin yang memiliki peran penting dalam mencegah penyakit seperti jantung dan kanker

4. Beras Hitam

Jenis beras yang selanjutnya yaitu beras hitam. Beras hitam berubah warna menjadi ungu pada saat dimasak. Beras hitam mempunyai kandungan antioksidan antosianin tertinggi dibandingkan dengan jenis beras lainnya. Tingginya kandungan antioksidan menjadikan beras hitam sebagai salah satu makanan yang sangat sehat untuk dikonsumsi. Selain itu, lapisan luar dari beras hitam juga kaya akan nutrisi penting yang baik bagi kesehatan. Beras hitam sendiri memiliki tekstur yang chewy dengan rasa yang gurih

5. Beras Basmati

Beras basmati sangat terkenal di kawasan Asia Selatan salah satunya India. Beras ini mempunyai aroma seperti popcorn ketika dimasak. Jika dibandingkan dengan jenis beras lainnya, beras basmati mempunyai kadar arsenik yang lebih rendah. Beras basmati juga memiliki tekstur yang pera atau tidak pulen setelah dimasak. Namun, kamu bisa membuat tekstur beras basmati benar- benar lembut dengan cara merendam beras dengan air hangat kurang lebih selama 30 menit. Beras basmati kaya akan kandungan vitamin B1 dan mineral yang mana jika kamu mengkonsumsinya secara rutin, kamu bisa terhindar dari penyakit demensia. Beras basmati juga tidak lengket pada saat dimasak. Hal ini terjadi karena beras basmati memiliki kandungan amilosa yang rendah

6. Beras Ketan

Beras ketan mempunyai ciri khusus yaitu warnanya yang putih pekat tidak transparan dan juga butiran yang agak lonjong berbeda jika dibandingkan dengan varietas beras lainnya. Apabila dimasak, ketan memiliki tekstur lebih lengket dan padat, dan juga sedikit rasa gurih ketika dimakan. Seperti yang kita ketahui, beras ketan kaya akan magnesium yang baik untuk kepadatan tulang. Umumnya, ketan diolah menjadi beberapa hidangan seperti wingko, jadah, bubur ketan, mango sticky rice, dan lain-lain. Salah satu olahan ketan yang paling populer yaitu beras ketan dengan santan atau yang lebih dikenal dengan bubur kacang hijau 

Itu dia tadi enam jenis beras yang biasa digunakan di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bersama beras atau nasi merupakan makanan pokok orang Indonesia. Namun, mengkonsumsi beras atau nasi terlalu banyak juga dapat menyebabkan efek samping yang tidak main-main. Berikut beberapa risiko dari mengkonsumsi beras atau nasi yang terlalu banyak.

Baca juga: Manfaat Beras Merah Untuk Kesehatan Tubuh Yang Jarang Orang Tahu

Risiko Mengkonsumsi Beras (Nasi) Yang Terlalu Banyak

1. Badan terasa lesu dan mengantuk

Risiko pertama akibat mengkonsumsi beras yang terlalu banyak yaitu badan terasa lesu dan mengantuk. Hal ini terjadi karena nasi mempunyai kalori yang tinggi dan membuat tubuh lelah pada saat proses metabolisme dimulai. Menurut penelitian, konsumsi beras yang berlebihan dapat memicu gejala sindrom metabolik yang salah satunya yaitu yaitu lesu dan mengantuk. Berbeda halnya jika mengkonsumsi kacang-kacangan

2. Mempengaruhi metabolisme glukosa dalam tubuh

Mengkonsumsi nasi yang terlalu banyak dapat menimbulkan risiko buruk pada metabolisme glukosa dan produksi insulin dalam tubuh yang pada akhirnya hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan, resistensi insulin, dan juga diabetes. Menurut penelitian, orang yang mengkonsumsi nasi lebih banyak misalnya tiga sampai empat kali dalam satu hari memiliki kemungkinan terkena penyakit diabetes dibandingkan orang yang tidak mengkonsumsinya. Mengkonsumsi nasi putih secara rutin dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2 sebab nasi putih mempunyai indeks glikemik yang tinggi yang dapat menyebabkan kenaikan gula darah

3. Dapat menyebabkan perut kembung

Mengkonsumsi beras merah dapat mengakibatkan perut kembung, gas, bersendawa, dan juga gangguan pencernaan pada beberapa orang. Orang-orang yang sensitif terhadap karbohidrat bisa saja mengalami ketidaknyamanan pencernaan setelah mengkonsumsi beras atau nasi

4. Pola makan tidak seimbang

Mengkonsumsi nasi secara berlebihan dapat mengakibatkan pola makan yang tidak seimbang karena kamu kekurangan nutrisi yang lain. Padahal, dibutuhkan keseimbangan makanan lain agar memperoleh kesehatan yang optimal

5. Mencegah penyerapan beberapa vitamin

Beras dapat mencegah penyerapan beberapa vitamin dan mineral seperti misalnya seng. Selain itu, ketergantungan terhadap beras sebagai sumber makanan pokok dapat menyebabkan defisiensi vitamin A 

Nah, itu tadi 5 risiko dari mengkonsumsi beras atau nasi yang terlalu banyak. Tidak hanya beras atau nasi, segala sesuai yang dikonsumsi secara berlebihan pun akan berdampak tidak baik bagi tubuh karena semua sudah ada porsinya masing-masing. Bagi kamu yang ingin mencoba untuk mengkonsumsi beras atau nasi selain beras atau nasi putih misalnya beras merah, beras coklat atau beras basmati, kamu bisa membelinya di AlloFresh. AlloFresh menyediakan segala kebutuhan yang kamu butuhkan mulai dari kebutuhan dapur seperti beras, sayur mayur, buah, ikan, daging, dan lain sebagainya. Kamu bisa berbelanja tanpa harus keluar rumah. Jadi, tunggu apalagi. Buruan download aplikasi AlloFresh sekarang juga!

download allofesh

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button